Michael Edwards

Guru IT

Ini detik-detik transfer tengah musim berakhir di Liga Inggris. Sejumlah pemain akan berpindah klub, tapi sepertinya tidak ada yang selicin Michael Edwards dalam urusan ini. Terutama menekan bajet belanja utk membeli pemain atau menjual pemain yang busuk atau surplus.

FSG –pemilik Liverpool– rupanya percaya penuh pada kelihaian Edwards bernegosiasi di bursa jual beli. Saking licinnya, ada yang bilang manusia ini bisa jualan es balok ke orang Eskimo. Dan laku.

Ben Davies, diambilnya dari Preston meskipun sebenernya Bournemouth mau membayar lebih tinggi ketimbang LFC. Bahkan, Ben ini sebenernya udah laku dibeli Celtics, tapi musim panas nanti. Eh…di musim dingin ini, Eds lebih pintar meyakinkan para pihak. Ya pemain, ya klub asal, ya Klopp, ya pemilik klub.

Sementara Ozan Kabak, diangkutnya dari Schalke04 dengan opsi –bukan wajib– beli di akhir musim. Artinya, Kabak cuma dipinjam. On loan istilahnya. Schalke04 mau nglepas pemain Turki itu hanya jika dapet pengganti.

Ndilalah, Mustafi punya Arsenal yg keknya nggak kepake. Masa udah hampir setengah musim jalan, cuma main 21 menit. Jelas magabut nih org di klub. Tadinya org mengira Mustafi bakal ke Anfield. Kyk Ox Chamberlain dulu. Nggak taunya, pemain 28 th ini yg dioper ke Schalke buat nutupin lubang jika Kabak dipinjam Liverpool.

Eh kejadian bener loh rute begitu. Dan kalo Kabak ini bagus, dia boleh dibeli dgn harga yg disepakati.

Bisa²nya Eds dan timnya mengoperasikan skenario ini. Kabak, emang sudah diincar lama oleh Klopp. Muda, baru 20, bongsor, dan kidal. Paslah dengan Liverpool yg emang udah lama gak punya palang kidal selepas Daniel Agger cao.

Kabak dimagangkan, dan pas LFC lagi butuh²nya. Kayak jomblo veteran ditawari pacaran.

Pemain umur segitu, masih bisa dibentuk. Kabak jugak cuma butuh ongkos 1 juta paun buat bayar uang sewa, dan bisa buat nambal lobang pertahanan LFC yg udah lebih 20 kali gonta-ganti pasangan gegara pada cedera. Mirip pacar artis sinetron gonta-ganti gebetan.

Michael Edwards ini kayaknya jadi legend untuk transfer² rumit, bajet sedikit tapi pingin dapet pemain kualitas selangit.

Padahal, aselinya dia adalah guru IT di SMA. Bukan org berlatar marketing, apalagi sport science atau sebangsa gitu².

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *