Tahun yg lama melipat tubuhnya perlahan
Detak jam bergerak menari seperti jarum jahit
Menyulam detik di depan sebagai selimut tahun yg baru
“Kita sekarang di mana?” tanyamu
Di antara nyala kembang api dan aroma seduhan kopi
Kita terkubur dalam belanga rutinitas
“Untuk apa kita di sini?” tanyamu lagi
Untuk menjemput koper harapan dan lemari resolusi lama yg menumpuk
Koper kita simpan lagi di lemari dua belas purnama kemudian
“Betapa membosankannya melakoni hidup demikian,” keluhnu
Mengeluhlah seperti lenguh sapi yg nyaring
Dan kau akan roboh di pangkuan waktu hingga tubuhmu membujur kaku
Atau kita akan membuka koper asa kita
Menuliskannya dalam prasasti semesta
Tentang menggairahkannya perjalanan dan indahnya tantangan di depan.
Sembari menggenggam tiket keberangkatan, dihiasi kembang api semalam yg membakar udara malam, kita melangkah pasti di kertas kalender yg baru tersingkap hari ini.
ilustrasi: Kompas.com