kalender

Kalender

Tahun yg lama melipat tubuhnya perlahan

Detak jam bergerak menari seperti jarum jahit

Menyulam detik di depan sebagai selimut tahun yg baru

“Kita sekarang di mana?” tanyamu

Di antara nyala kembang api dan aroma seduhan kopi

Kita terkubur dalam belanga rutinitas

“Untuk apa kita di sini?” tanyamu lagi

Untuk menjemput koper harapan dan lemari resolusi lama yg menumpuk

Koper kita simpan lagi di lemari dua belas purnama kemudian

“Betapa membosankannya melakoni hidup demikian,” keluhnu

Mengeluhlah seperti lenguh sapi yg nyaring

Dan kau akan roboh di pangkuan waktu hingga tubuhmu membujur kaku

Atau kita akan membuka koper asa kita

Menuliskannya dalam prasasti semesta

Tentang menggairahkannya perjalanan dan indahnya tantangan di depan.

Sembari menggenggam tiket keberangkatan, dihiasi kembang api semalam yg membakar udara malam, kita melangkah pasti di kertas kalender yg baru tersingkap hari ini.

ilustrasi: Kompas.com

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *