Upaya telah dilakukan pada kesempatan pertama KRI Nanggala 402 mengalami masalah dan hilang kontak komunikasi. Pencarian dilakukan setelahnya, dengan meminta bantuan dari semua kemungkinan dan jaringan yang dimiliki.
Sepanjang masa pencarian, semua berharap penjaga laut republik yang bergerak senyap di kedalaman laut dapat ditemukan. Ada 53 jiwa di dalamnya, yang niscaya juga sedang berjuang habis-habisan. Doa dan harapan terus berkumandang, mengirimkan pesan dan menunggu titik terang.
Hitungan 72 jam adalah waktu yang sekejap untuk mencari kapal yang hilang dengan seribu satu kemungkinan. Upaya demi upaya terus dilakukan. Doa demi doa terus dilambungkan. Samudera tetap diam membisu, menyimpan rapat-rapat perahu besi di kedalaman beserta 53 nyawa yang sedang berjibaku.
Para patriot itu sepertinya kini berada di keabadian. Menjaga lautan luas dengan cara dan pemahaman yang sama sekali berbeda. Meninggalkan semangat dan pengalaman hidup pada setiap kita: setia sampai batas akhir.
Tapi barangkali itu bukan batas akhir pula. Karena para patriot itu tidaklah pergi. Kitalah yang mendefinisikan suatu kepergian. Bagi mereka yang sudah menyeberangi batas kematian, bisa jadi setiap dari mereka sudah singgah dalam masing-masing hati.
Para patriot sejati telah bersemayam dalam hati. Memberi pelajaran hidup paling berarti. Wahai para patriot sejati, kalian telah dipeluk bumi semesta raya, dan kami yang di sini, menaruh kebanggaan dan hormat tinggi-tinggi sembari berharap dan menanti: kalian muncul ke permukaan dengan gagah berani.